Untuk kita ketahuwi bersama, bahwa Desa memiliki potensi menjadi denyut nadi pereknomian suatu Daerah bahkan denyut nadi perekenomian suatu bangsa atau negara.
Diktakan demikian karena Desa memiliki modal masyarakat saling terhubung satu dengan yang lain, memiliki sumber daya alam yang masih alami dan kebudayaan atau kesukuan yang masih cukup kuat.
Dengan memiliki modal tersebut diatas mereka yang ada didesa bisa memainkan peran dalam mengahsilkan berbagai produk produk peningkatan taraf perekomian melalui berbagai sektor.
Hal ini tentu butuh upaya yang punya sinergisitas yang kuat antara masyarakat, swasta, dan pemerintah untuk memanfaatkan potensi potensi pedesaan.
Siapa Yang Memperbaiki Hubungan Dengan Allah, Maka Allah Akan Memperbaiki Hubungannya Dengan Manusia. Siapa Yang Memperbaiki Perkara Akhiratnya, Makan Allah Akan Memperbaiki Urusan Dunianya. Siapa Yang Mengoreksi Dirinya Maka Allah Akan Menjadi Penjjaganya
Ungkapan di atas adalah ungkapan Ali Bin Abi Thalib beberapa abad yang lalu, "singkat namun kaya makna".Sebagai manusia yang di ciptakan Allah Azzawajalla untuk beribadah, ungkapan yang di lontarkan oleh Ali Bin Abi Thalib tersebut tidak bisa di abaikan.
Kata itu, mengingatkan kita bahwa memperbaiki hubungan dengan Allah adalah kewajiban pun memperbaiki hubungan kita dengan sesama manusia, Pertanyaannya, kenapa banyak orang yang sibuk memperbaiki hubunganya dengan Allah, namun selalu saja dimusuhi oleh orang lain?.
Secara kasat mata pandangan manusia yang terbatas,memang betul pikiran pikiran seperti itu akan muncul jika melihat penomena kehidupan saat ini.
Di sisi ini, ibarat dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan, "hablumninallah wa hablumminannas"/Hubungan dengan Allah dan Hubungan dengan Manusia, yang akan menimbulkan fed back kepada seseorang.
Kadang banyak orang mencari Ilmu, namun ia lupa membersihakn hatinya terlebih dahulu dari rasa iri dan dengki kepada manusia lainnya. Banyak yang sibuk mencari keredoan Allah namun ia lupa bahwa keredoan Allah ada juga ada pada hubungannya dengan manusia.
Kekuatan spiritual akan menimbulkan kekuatan jiwa silaturrahim dengan orang lain, memiliki kepedulian tinggi, memiliki rasa empati kepada orang lain. "toh jika masih ada juga yang memusuhi, serahkan saja kepada yang maha kuasa". artinya tidak semua yang kita anggap baik, akan baik menurut pandangan Allah,sebaliknya tidak semua yang kita anggap buruk, buuk pula di Mata Allah".
Sebut Saja Kepala Desa, pemimpin ditengah masyarakat yang memiliki pengaruh besar terhadap kesejahteraan sosial masyarakat setidaknya memiliki jiwa entrepreneur atau Jiwa pengusaha. Setidaknya dengan memiliki jiwa entrepreneur jiwa kepemimpinan secara otomatis akan mengikutinya.
Dia yang bersentuhan langsung dengan masyarakat jauh sangat memungkinkan bisa merubah paradigma masyarakat untuk bisa mengerti tentang manfaat menjadi seorang entrepreneur, dibandingkan dengan pemerintah kabupaten atau kota apalagi pemerintah pusat.
Sejauh ini masyarakat kita selalu dihantui oleh tingginya drajat menjadi seorang pegawai negeri sipil, bahkan secara gamblang orang tua hanya bertujuan menyekolahkan anak anak mereka untuk bisa menjadi seorang pegawai. "mereka lupa sepuluh pintu rizki yang disiapkan Allah sembilan diantaranya ada di lingkaran entrepreneur".
Kekutan Jiwa entrepreneur dengan segudang jaringan yang dimiliki oleh seorang kepala desa akan bisa mempersiapkan SDM dan SDA yang ada di Lingkungannya.
Jiwa entrepreneur setidaknya bisa membaca peluang sebagai modal dasar ia telurkan untuk masyarakatnya,membangun presepsi memberikan solusi adalah pepaduan seimbang yang harus bisa ia manage dengan baik.
Sehingga tidak ada lagi dalih, anggaran desa yang minim tidak mempuni untuk mendorong itu. Bagaimana memanfatkan SDA Desa??
Terlebih dahulu, silahkan survei keahlian apa yang dimiliki oleh masyarakat, jika memungkinkan seorang kepala Desa bisa menjadikan ia sebagai tutor untuk berbagi kemampuan dengan masyarakat lainnya.
Disini akan berlaku kemampuan melobi yang dimiliki oleh jiwa entrepreneur atau dengan kata lain ia mampu mengeksplor dengan meyakinkan masyarakat lainnya.
Selanjutnya dengan jaringan yang dimiliki seorang kepala Desa bisa memanfaatkan jaringan tersebut baik sebagai tutor maupun sebagai mitra kerjasama bisnis, dengan begitu masyarakat tidak lagi bingung dengan sistem marketing yang selalu menjadi kendala.
Selebihnya peluang peluang kecil juga bisa diciptakan dengan kemampuan skill kepala desa,"ya setidaknya kepala desa punya skill yang bisa di infakkan untuk masyarakatnya tanpa mengharap pamirh apapun".Iklas berbagi.
Tentu jiwa ini sangat berlaku di desa manapun ia memimpin, terlibih di Kabupaten Lombok Barat,yang memiliki potensi besar dari segi SDA dan SDM yang ada.
Pengabdian, itulah satu
tekad yang ingin kami jalankan sebagai
bagian dari masyarakat Desa Guntur Macan. Pengabdian memang tidak mudah, karena
pengabdian dilandasi oleh keiklasan hati dan pengorbanan.
Berkorban waktu, bahkan
harta itulah sebuah pengabdian, namun sebuah pengabdian tanpa didasari oleh
rasa keimanan dan ketaatan kepada Allah apalah artinya. Banyak orang yang
pandai berbagi namun lupa akan kebutuhan ruhnya.
Tidak jarang orang yang
mengabdi mendapat cemooh bahkan cacian, namun sebuah pengabdian yang didasari
rasa iman dan tujuan yang jelas semakin memperkokoh dan mengobarkan semangat
pengabdian.
Begitu juga, pengabdian
butuh kreasi dan inovasi untuk menarik masyarakat simpati kepada kita, walau
bagaimanapun sebagai manusia pasti memiliki naluri kemanusiaan untuk dihargai.
Harga untuk seorang
yang mengabdikan diri hakikatnya sangat mahal, sama halnya saat Allah
memuliakan orang-orang yang dengan sungguh-sungguh mengabdi kepadanya…Allah
mengangkat derajat orang-orang yang mengabdi kepadanya..
Catatan semau
saya..terimakasih bagi yang berkenan membaca…
Zaenuddin (Anggota BPD) Desa Guntur Macan |
Guntur
Macan-Sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa, keberadaan Badan
Perwakilan Desa (BPD) Desa Guntur Macan memiliki posisi yang sangat strategis
dalam menjawab kebutuhan masyarakat, tentu hal ini harus sesuai dengan situasi
dan Kondisi Masyarakat Desa Guntur Macan.
BPD sejatinya
memiliki perannya yang sangat besar dalam mempercepat keberhasilan pembangunan
desa. Lebih-lebih dalam melaksanakan otonomi desa. Jika ini berjalan dengan baik, Desa Guntur
Macan akan semakin maju.
Oleh
karenanya selain dituntut untuk memahami dan mampu melaksanakan kedudukan,
fungsi, wewenang, hak dan kewajiban sesuai ketentuan yang berlaku, BPD juga
harus diperhatikan oleh pemerintah Provinsi/Kabupaten, utmanya dalam menjamin
kesejateraan hidup mereka.
Begitu
juga dalam hal ini, setiap anggota BPD harus benar-benar dapat menjadi lembaga
tersebut sebagi saluran aspirasi masyarakat kepada pemerintah desa. Sehingga
pemerintahan desa dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan masyarakat desa.
Artinya setiap anggota BPD juga harus mampu membaca kepentingan-kepentingan
masyarakatnya. Menyalurkan aspirasi serta menjembatani apa yang menjadi
kebutuhan masyarakat.
Disamping
itu, BPD merupakan mitra kerja Kepala
Desa dalam menyelenggarakan pemerintah desa. Merupakan wadah permusyawaratan
dalam pelaksanaan demokrasi Pancasila di Desa. Kepala Desa bukan lawan politik
BPD, begitu juga sebaliknya. Keduanya harus dapat bekerjasama dengan baik. Satu
sama lain tidak boleh saling mencari kesalahan.
Antara BPD dan Kepala Desa harus sejalan. Sebagai mitra Kepala Desa, seluruh anggota BPD juga diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam meningkatkan peranserta masyarakat dalam membangun desa. Karena, salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan di sebuah desa, ditentukan oleh tinggi rendahnya dukungan yang diberikan masyarakat desa tersebut.
.
Antara BPD dan Kepala Desa harus sejalan. Sebagai mitra Kepala Desa, seluruh anggota BPD juga diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam meningkatkan peranserta masyarakat dalam membangun desa. Karena, salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan di sebuah desa, ditentukan oleh tinggi rendahnya dukungan yang diberikan masyarakat desa tersebut.
.
Ilustrasi |
Disahkannya
Undang-Undang tentang program 1 Milyar untuk Desa, bisa saja membuat seluruh
Desa di Lombok Barat bergembira tidak terkecuali Desa Guntur Macan Gunung Sari.
Dengan anggaran sebesar
itu, diyakini bisa mensejahterakan masyarakatnya dan bisa mempercepat
sejulumlah pembangunan yang di rencanakan.
Petanyaannya, mampukah
mereka yang ada didesa mengelola dana sebesar itu? Sudahkan mereka mepersiapkan
Sumber Daya Manusia? Dan bagaimana persiapan para pemuda Desa mereka untuk ikut
andil dalam mensukseskan pengelolaan dana sebesar itu?
Point yang sangat
penting digaris bawahi adalah kesiapan generasi muda desa. Masih banyak
pemuda-pemuda desa yang belum ikut serta dalam membangun desa mereka. Dengan
lahirnya undang-undang tersebut Desa bisa membuat segudang program yang bisa
diekseskusi oleh para generasi muda, bukan hanya pembangunan tapi juga
pendidikan sebagai pesiapan pengelolaan sumber daya alam yang mereka miliki.
Contoh saja Desa Guntur
Macan yang memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan oleh para generasi
muda mereka, namun nyatanya masih banyak pula muda-mudi mereka yang tidak mau
ikut andil dalam membangun desa mereka.
Ada banyak alasan yang
rasioal yang mereka lontarkan salah satunya adalah mereka juga butuh makan dan
kesejateraan…
Minimal, dengan
lahirnya undang-undag 1 Desa 1 Milyar tersebut, mereka memiliki peran membangun
desa tanpa harus kehilangan kesejateraan mereka…
Kematian adalah takdir Allah Yang Mutlak, Setiap yang
bernyawa pasti akan menemui ajalnya, sebaik-baiknya bekal adalah amal kebaikan
saat berada di Dunia..
Lantaran Dunia adalah tempat mengumpulkan segala persiapan
bekal akhirat, sejatinya manusia harus menggunakan sebaik-bauknya.
Dalam prosesi pemakaman JanaZAH, yang biasa dilakukan oleh
masyarakat dari zikir hingga pembacaan doa.
Berikut adalah susunan acara saat prosesi pemakaman di
kuburan.
1.
Pembcaan Surah Al-Ikhlas Langsung Zikir
2.
Pembacaan Talkin Langsung Do’a dan
3.
Penyampaian kata-kata takziah.
kripik pisang/ilustrasi |
Menjadi Calon Legislatif bukan hanya mereka
yang berada di daerah perkotaan dan memiliki banyak usang. Di Dusun Barat Kokoq
Desa Guntur Macan, Lombok Barat, seorang yang baru memuali bisnis keripik
memilih jalan untuk mencalonkan diri sebagai calon legislative.
H.Sarapudin adalah caleg dari Partai Persatuan
Pembangunan, nomor urut 7 yang ikut bertarung ditengah banyaknya calon anggota
lesitatif dari desa lain yang berusaha untuk merebut simpati masyarakat.
Bisa dikatakan hoby, pasalnya H.Sarafudin
sering kali mencalonkan diri sebagi kepala dusun dan kepala desa, namun
nasibnya belum ditakdirkan untuk menang.
Tak mau ambil pusing, H.Sarafudin memberanikan
diri dengan mencalonkan diri sebagai calon anggota lesgislatif Kabupaten Lombok
Barat.
Dengan penuh percaya diri, ia yakin bahwa
dirinya akan mendulang suara dikampung halamannya sendiri meskipun banyak calon
anggota legislative yang sudah menjajal kampungya dengan menawarkan berbagai
program dan janji-janji manis.
Untuk diketahui, di
dusun yang sangat kecil hanya terdiri 3 ratus lebih wajib pilih para caleg
cukup antusias dengan penuh harapa agar mendapatkan simpati masyarakat.
“masyarakat
cerdas, caleg hati-hati main uang”.
Kemiskinan, banyak kita jumpai
ditengah tengah masyarakat desa pedesaan, untuk mengatasi itu ada beberapa
strategi yang harus dilakukan
1.
Penyusunan tata
ruang desa menjadi prasyarat utama dalam memulai suatu upaya
pembangunan desa.
Dengan begitu kita bisa merumuskan berbagai potensi yang ada,
keunikan, kultur yang melandasi dan harapan harapan yang ingin dicapai,
sehingga wujud desa nantinya menjadi khas, seperti desa wisata, desa tambang,
desa kebun, desa peternakan, desa nelayan, desa agribisnis, desa industri, desa
tradisional dan lain sebagainya.
Dalam tata ruang pedesaan, harus tersusun rencana
infrastruktur, site plan untuk office, pemukiman, comercial area, lahan
usaha/budidaya berbasis sentra(satu hamparan), kemampuan daya dukung lingkungan
(berdasarkan estimasi jumlah penduduk maksimal), lokasi pendidikan, sarana
pelayanan kesehatan, pasar, terminal dan ruang publik (alun alun, taman) dan
sebagainya sesuai kebutuhan dan kesepakatan masyarakat.
2.
Penetapan aktivitas dan komoditi yang akan dijadikan basis pengembangan
ekonomi desa, didasarkan
analisis terhadap potensi yang ada, kemampuan masyarakat pada umumnya, potensi
pasar, minat dan kultur masyarakat.
3. Pembentukan lembaga lembaga masyarakat yang
akan berperan sebagai stakeholders, dan akan memberikan berbagai masukan
dalam proses pembangunan desa.
4.Perumusan perencanaan pembangunan
untuk satu masa jabatan Kepala Desa, serta program pembangunan setiap tahunnya.
Perumusan harus melibatkan harus melibatkan seluruh komponen di desa,
didasarkan kepada tata ruang yang telah disusun serta didasarkan kepada
kewajaran dan ketersediaan anggaran.
5. Pemerintah pusat, Provinsi,
Kabupaten / Kota dapat memberikan asistensi, masukan sesuai dengan kebijakan,
misi dan visi terhadap dokumen perencanaan yang disusun, serta memberikan
dukungan berupa pengalokasiandana dalam bentuk tugas pembantuan atau bantuan
yang diarahkan (specific grand ), Dengan demikian tidak ada lagi program
charity, baik dari Kabupaten / Kota, Provinsi maupun dari pusat. Seluruh
aktivitas pembangunan di desa sudah terintegrasi programnya (commited program )
dan sudah terintegrasi juga alokasi anggarannya (commited budget).
7. Untuk meningkatkan akses
pelayanan kesehatan di desa perlu dibangun Puskesmas Pembantu atau sejenis, dan
untuk desa yang sangat terpencil dapat didukung dengan Unit Pelayanan Kesehatan
Keliling.
8. Untuk pembangunan perekonomian
di desa, dilakukan penetapan kegiatan dan komoditas terpilih, sinkronisasi
dengan Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten / Kota, penguatan Badan Usaha
Milik Desa (Bumdes), penyiapan masyarakat dan lokasi sentra Manajemen sentra,
Penetapan berbagai kerjasama dengan pihak ketiga, penyiapan sarana perekonomian
(seperti terminal, pasar, koperasi, atau sejenis), penunjang aktivitas ekonomi
masyarakat, serta pembentukan lembaga fasilitator, baik dari masyarakat Desa
itu sendiri atau dari luar dan dari Perguruan Tinggi melalui program Kuliah
Kerja Nyata (KKN).
9. Untuk meningkatkan SDM aparat
desa dilakukan dengan meningkatkan program dan kegiatan yang telah berjalan
melalui program pusat, provinsi dan kabupaten / kota, efektivitas program lomba
desa dan peningkatan program Non Governtment (NGO).
zein |
Pemanfaatan Tekhnologi Informasi sebagai pusat informasi pedesaan sangatlah penting, namu tidak semua orang
bahkan lembaga pemerintahan bisa memanfaatkan perkembangan tekhnologi
informasi. SDM dan SDA yang tersedia di sejumlah desa pada umumnya dan
khususnya di Lombok Barat masih minim kita jumpai.
Besar harapan, meskipun
para staff desa banyak yang berasal dari Sekolah Pendidikan Menengah bisa mahir
dalam memanfaatkan pusat informasi melalui tekhologi janggih saat ini.
Dengan adanya pusat
Informasi desa, memudahkan kita menyambung rasa dengan pemerintah
kabupaten/kota yang ada bahkan menjadi lirikan para donator-donatur yang siap
bersama kita untuk membangun desa.
Inilah salah satu dasar
kami memulai membangun pusat informasi pedesaan dengan membuat blog sebagai
sarana kami untuk mencitrakan desa kami dan menyalurkan segala ide serta
potensi SDM dan SDA yang ada.
Program internet masuk
desa yang dikucurkan oleh kementerian komunikasi dan informatika Republik
Indonesia, belum secara maksimal menyentuh pedesaan. Salah satu penyebabnya
adalah Sumber Daya Manusia di pedesaan masih belum memadai untuk mengelola itu
semua.
Menjadikan Guntur Macan
sebagai desa percontohan di Kabupaten
Lombok Barat bukalah suatu hal yang
sulit…sebab sumber daya alam yang dimiliki desa ini, cukup menjanjikan untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Daerah wisata misalnya,
begitu juga dengan hasil-hasil perkebunan warga seperti Durian,Kelapa, dan buah
hasil kebun serta hasil-hasil sawah dan ladang mereka yang bisa dimanfaatkan
menjadi sumber penghasilan.
Hanya saja, masyarakat belum menemukan solusi.
Selain hasil kebun yang
dimiliki, Sumber Daya Manusianya juga cukup
mamadai, hanya saja semua itu belum dimanfaatkan secara optimal diikut sertakan
dalam membangun pedesaan.
Tidak bisa dipungkiri,
permasalah utama warga di desa ini adalah masalah ekonomi, kebanyakan diatara
masyarakat bekerja sebagai buruh bangunan yang sifatnya tidak menentu.
Namun tidak juga kita
menutup mata dengan potensi Sumber Daya Manusia yang dimilikinya, sehingga ada
saja yang memulai membangun usaha mereka seperti usaha keripik, usaha kerajinan
bambu dan usaha-usaha lainnya.
Sehingga tidak lagi kita mendengar yang sering keluar menjadi desa
percontohan di Lombok Barat adalah wilayah Lombok Barat bagian Tmur (Lingsar
dan Narmada).
Bicara soal Guntur
Macan,Wah Serem banget yaa…tapi tau gak, kenapa dinamakan Desa Guntur Macan…???
Hehehe…Masuk akal juga
niih apa yang diceritakan Guru SD dulu di SDN 1 Guntur Macan…
Namanya pak
Wayan,,terlepas bener atau tidak, tapi lucu deeh..katanya sih dinamakan Guntur
Macan karena pada saat itu ada sekelompok kabing yang yang sedang berkelahi
dengan kelompok Macan,,
Katanya siih banyak
Macan dulu di tempat itu, maklum masih hutan belantara….ditengah perseteruan
antara si Macan dengan Si Kambing…ternyata kelompok Kambing menang, kenapa
begitu??katanya sih kelompok kambing ini punya ide yang brilian hingga membuat
macan lari terbirit birit….
Berkali-kali memang
kelompok kambing ini dibantai oleh kelompok Macan, hingga akhirnya kelompok
kambing ini menemukan ide untuk mengorbankan kawanya sendiri..dan melumurkan
darah kawannya ke seluruh tubuhnya…
Saat dikejar..tenyata…Kelompok
Kambing niih bilang sama gerombolan Macan, “lihatlah tubuhku penuh dengan darah
temanmu wahai Macan, kalau kamu tidak mau bernasib sama dengan temanmu itu,
kamu jangan coba-coba lagi mengganggu kami”kata Gerombolan Kambing ini…
Waktu itu, terjadi
sebuah hujan lebat setelah mendung menyelimuti, mendengar perkataan kelompok
Kambing itu, kelompok Macan lari terbirit-birit…setelah lari…terdengarlah suara
Guntur dari langit…mendengar itu, kelompok Macan semakin berlali kencang,
dikiranya itu adalah senjata dari kelompok-kelompok kambing berjenggot….hahahahahhahahah…..